Diterjemahkan dan disunting oleh Abdul Wadud Nashruddin dari http://en.wikipedia.org/
Kareem Abdul Jabbar adalah pensiunan pemain bola basket profesional Amerika. Ia adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa NBA, dengan 38.387 poin. Selama karir NBA nya dengan Milwaukee Bucks dan Los Angeles Lakers 1969-1989, Abdul-Jabbar memenangkan enam kali gelar juara NBA dan enam penghargaan MVP. Di perguruan tingginya, di UCLA, ia membawa timnya tiga kali berturut-turut menjuarai kejuaraan nasional, dan membawa tim SMA nya memenangkan 71 pertandingan berturut-turut. Pada saat pensiun, Abdul Jabbar tercatat dalam banyak rekor NBA dalam mencetak poin, banyaknya game yang dimainkan, lamanya menit bermain, gol di lapangan, pemblokiran tembakan, defensive rebound, dan pelanggaran. Abdul Jabbar juga bekerja menjadi aktor, pelatih basket dan seorang penulis.
Masa Muda
Abdul Jabbar lahir dengan nama Ferdinand Lewis Alcindor Jr. pada tanggal 16 April 1947. Dia dibesarkan di Manhattan, New York. Dia adalah anak tunggal Cora Lillian, karyawati bagian pengecekan harga sebuah toserba, dan Ferdinand Lewis Alcindor Sr. seorang polisi dan musisi jazz. Saat lahir, ia ditimbang dengan berat 12 pon, 10 ons (5.73 kg), dan dua puluh dua setengah inci (57,2 cm) panjangnya. Ia dibesarkan secara Katolik dan sekolah di St Jude School di daerah Inwood, Manhattan. Kemudian ia memutuskan masuk Islam. Ia awalnya bergabung dengan Nation of Islam pada tahun 1968, dan akhirnya mengucap Sahadat dan memeluk Islam Sunni pada musim panas tahun itu.
Sejak usia dini ia mulai memecahkan rekor prestasi basketnya. Di sekolah tinggi, dia memimpin timnya Power Memorial Academy sampai tiga kali berturut-turut menjuari kejuaraan Katolik New York dengan rekor kemenangan beruntun 71 pertandingan.
Sejak usia dini ia mulai memecahkan rekor prestasi basketnya. Di sekolah tinggi, dia memimpin timnya Power Memorial Academy sampai tiga kali berturut-turut menjuari kejuaraan Katolik New York dengan rekor kemenangan beruntun 71 pertandingan.
Masa Kuliah
Lew Alcindor bermain tiga musim untuk UCLA Bruins 1966-69 bawah pelatih John Wooden, memberikan kontribusi pada tim dengan 88 kali menang dan hanya dua kali kalah, sekali dengan University of Houston dan sekali lawan USC.
Selama karir baskenya di masa kuliah, Alcindor dua kali mendapat gelar Player of the Year (1967, 1969), tiga kali terpilih menjadi bagian First Team All-American (1967-1969), bermain pada basket yang tiga kali menjuarai NCAA (1967, 1968, 1969), mendapat gelar Most Outstanding Player di turnamen NCAA (1967, 1968, 1969), dan menjadi yang pertama yang pernah mendapat gelar Naismith College Player of the Year pada tahun 1969.
Pada tahun 1967 dan 1968 ia juga memenangkan College Player of the Year USBWA yang kemudian berganti menjadi Oscar Robertson Trophy. Alcindor menjadi satu-satunya pemain yang mendapatkan penghargaan Helms Foundation Player of the Year sebanyak tiga kali. Dunk sempat dilarang dalam bola basket perguruan tinggi setelah musim 1967, terutama karena penggunaan Alcindor dominan mencetak skor dengan gaya ini. Dunk dilarang sampai tahun 1976.
Saat bermain untuk UCLA, ia sempat tergores kornea kirinya pada tanggal 12 Januari 1968, di pertandingan melawan Cal ketika ia terpukul pemain Cal, Tom Henderson dalam adu rebound. Dia terpaksa kehilangan dua pertandingan berikutnya melawan Stanford dan Portland. Peristiwa ini terjadi tepat sebelum pertandingan penting melawan Houston. Khawatir korneanya akan tergores lagi selama karir pro-nya, kemudian dia mulai mengenakan kacamata untuk perlindungan.
Alcindor memboikot Olimpiade 1968 dengan memutuskan untuk tidak bergabung dengan tim bola basket Olimpiade Amerika Serikat Pria tahun itu, ia memprotes perlakuan yang berbeda terhadap turunan Afrika-Amerika di Amerika Serikat. Selain bermain basket, Alcindor juga meraih gelar sarjana sejarah dari UCLA.
Game of the Century
Pada tanggal 20 Januari 1968, Alcindor dan UCLA Bruins menghadapi Houston Cougars di pertandingan reguler antar perguruan tinggi yang pertama kalinya disiarkan televisi nasional. Di depan 52.693 fans di Houston Astrodome, Elvin Hayes mencetak 39 poin dan 15 rebound, sementara Alcindor, yang sempat menderita goresan pada kornea kirinya, hanya mampu mencetak 15 poin dan Houston mengalahkan UCLA 71-69. Berakhirnya 47 kemenangan beruntun Bruins inilah yang disebut "Game of the Century". Hayes dan Alcindor bertemu lagi di NCAA Men's Division I Basketball Tournament tahun 1968 si mana UCLA, dengan keadaan Alcindor yang lebih sehat, mengalahkan Houston di semi final 101-69 dan lanjut ke final untuk memenangkan Kejuaraan Nasional.
Masa di Milwaukee Bucks
Tim Harlem Globetrotters sempat menawarkan $ 1 juta agar dia bermain untuk mereka, tapi ia menolak karena telah menandatangi kontrak NBA Draft dengan Milwaukee Bucks di tahun 1969. Bucks memenangkan lotrenya melawan Phoenix Suns untuk menjadi pemilih pertama. Dia juga merupakan pilihan pertama New York Nets dari semua pemain yang tercantum dalam draft American Basketball Association tahun 1969. Nets percaya bahwa mereka berada di atas angin ketika memilih Alcindor karena dia berasal dari New York. Namun Alcindor lebih memilih Bucks dikarenakan tawaran Nets yang terlalu rendah.
Masuknya Lew Alcindor ke NBA di saat yang tepat, Bill Russell baru saja pensiun dan meninggalkan Boston Celtics, dan Wilt Chamberlain, meskipun masih efektif, sudah berusia 33 tahun. Kehadiran Alcindor yang memungkinkan Bucks untuk mengklaim tempat kedua di Divisi Timur NBA di musim 1969-70 . Dia adalah seorang bintang instan, peringkat kedua di liga dalam scoring (28,8 ppg) dan ketiga dalam rebound (14,5 rpg), yang membuatnya dianugerahi gelar NBA Rookie of the Year.
Musim berikutnya Bucks memperoleh guard All-Star Oscar Robertson, yang dikenal penggemar olahraga sebagai "Big O". Milwaukee melanjutkan untuk mencatat rekor terbaik di liga dengan 66 kemenangan pada musim NBA 1970-1971, termasuk rekor 20 kali menang secara beruntun. Alcindor pun dianugerahi gelar NBA Most Valuable Player pertamanya dari enam penghargaan serupa yang ia dapatkan selama karirnya, bersamaan dengan rekor pencetak skor tertingginya (31,7 ppg). Pada tanggal 1 Mei 1971, sehari setelah Bucks memenangkan kejuaraan NBA, ia mengadopsi nama Muslim Kareem Abdul Jabbar.
Masuknya Lew Alcindor ke NBA di saat yang tepat, Bill Russell baru saja pensiun dan meninggalkan Boston Celtics, dan Wilt Chamberlain, meskipun masih efektif, sudah berusia 33 tahun. Kehadiran Alcindor yang memungkinkan Bucks untuk mengklaim tempat kedua di Divisi Timur NBA di musim 1969-70 . Dia adalah seorang bintang instan, peringkat kedua di liga dalam scoring (28,8 ppg) dan ketiga dalam rebound (14,5 rpg), yang membuatnya dianugerahi gelar NBA Rookie of the Year.
Musim berikutnya Bucks memperoleh guard All-Star Oscar Robertson, yang dikenal penggemar olahraga sebagai "Big O". Milwaukee melanjutkan untuk mencatat rekor terbaik di liga dengan 66 kemenangan pada musim NBA 1970-1971, termasuk rekor 20 kali menang secara beruntun. Alcindor pun dianugerahi gelar NBA Most Valuable Player pertamanya dari enam penghargaan serupa yang ia dapatkan selama karirnya, bersamaan dengan rekor pencetak skor tertingginya (31,7 ppg). Pada tanggal 1 Mei 1971, sehari setelah Bucks memenangkan kejuaraan NBA, ia mengadopsi nama Muslim Kareem Abdul Jabbar.
Abdul Jabbar tetap menjadi kekuatan dominan untuk Milwaukee, mengulang sebagai juara skor tertinggi (34,8 ppg) dan NBA Most Valuable Player tahun berikutnya, dan menghantar Bucks menjadi pemimpin divisi selama empat tahun berturut-turut. Pada tahun 1974, Abdul Jabbar memenangkan penghargaan MVP ketiga dalam lima tahun dan berada di antara lima pemain top NBA dalam pencetakan skor (27,0 ppg, ketiga), rebound (14,5 rpg, keempat), blocked shots (283, yang kedua), dan field goal percentage (0,539, kedua).
Meskipun sepanjang karir NBA nya Abdul Jabbar terkenal jarang cidera, namuan ia sempat dua kali mematahkan tangannya. Pertama kali adalah saat pertandingan pra-musim pada tahun 1974, ketika ia berbenturan keras yang matanya tergores, yang membuatnya amat marah dan meninju tiang penyangga keranjang. Ketika ia kembali, setelah absen di 16 pertandingan pertama musim itu, ia mulai memakai kacamata pelindung. Kali kedua ia mematahkan tangannya di pertandingan pembukaan musim NBA 1977-1978. Baru dua menit masuk ke dalam permainan, Abdul-Jabbar meninju Kent Benson sebagai pembalasan atas gerakan siku yang terlalu agresif. Dia akhirnya tidak bisa bertanding untuk dua bulan.
Meskipun Abdul Jabbar selalu berbicara baik tentang Milwaukee pada penggemarnya, pada bulan Oktober 1974 ia mengatakan bahwa berada di Midwest tidak sesuai dengan kebutuhan budayanya dan meminta untuk dijual baik ke New York atau Los Angeles.
Meskipun sepanjang karir NBA nya Abdul Jabbar terkenal jarang cidera, namuan ia sempat dua kali mematahkan tangannya. Pertama kali adalah saat pertandingan pra-musim pada tahun 1974, ketika ia berbenturan keras yang matanya tergores, yang membuatnya amat marah dan meninju tiang penyangga keranjang. Ketika ia kembali, setelah absen di 16 pertandingan pertama musim itu, ia mulai memakai kacamata pelindung. Kali kedua ia mematahkan tangannya di pertandingan pembukaan musim NBA 1977-1978. Baru dua menit masuk ke dalam permainan, Abdul-Jabbar meninju Kent Benson sebagai pembalasan atas gerakan siku yang terlalu agresif. Dia akhirnya tidak bisa bertanding untuk dua bulan.
Meskipun Abdul Jabbar selalu berbicara baik tentang Milwaukee pada penggemarnya, pada bulan Oktober 1974 ia mengatakan bahwa berada di Midwest tidak sesuai dengan kebutuhan budayanya dan meminta untuk dijual baik ke New York atau Los Angeles.
Masa di Los Angeles Lakers
Pada tahun 1975, Lakers mendapatkan Abdul Jabbar dan cadangan center Walt Wesley dari Bucks untuk ditukarkan dengan center Elmore Smith, guard Brian Winters, rookie “blue chippers" Dave Meyers dan Junior Bridgeman. Pada musim 1975-1976, pertama kali bergabung dengan Lakers, ia mendominasi musim dengan rata-rata 27,7 poin per game dan memimpin jumlah dalam rebound, blok tembakan, dan menit main. 1.111 defensif rebound-nya tetap mencatat rekor musim NBA (rebound defensif tidak tercatat sebelum musim 1973-1974). Juga mencatatkan sebagai orang yang 4.000 atau lebih PRA (Point + Rebound + Assist) dalam satu musim NBA. Dia pun mendapatkan penghargaan MVP keempatnya.
Setelah ia bergabung dengan Lakers, Abdul Jabbar mulai mengenakan kacamata khasnya (ia sempat tidak memakainya di musim 1979-1980). Perjuanganya di NBA sempat membuat wajahnya tergores, menyebabkan cidera pada matanya dan yang berakhir dengan sindrom erosi kornea, di mana mata mulai mengering dengan mudah dan kehilangan kelembaban. Dia pernah melewatkan satu musim pertandingan pada musim 1986-1987 karena matanya mengering dan mengalami pembengkakan.
Pada musim 1976-1977, Abdul Jabbar mendominasi musim. Dia memimpin liga dalam field goal percentage, urutan kedua di rebound dan blocked shots, dan urutan ketiga dalam point per game. Ia menghantar Lakers meraih rekor terbaik di NBA, dan dia memenangkan penghargaan rekor MVP kelimanya. Dalam babak playoff, Lakers mengalahkan Golden State Warriors di semi final Wilayah Barat, dan harus berhadapan dengan Portland Trail Blazers. Hasilnya adalah pertandingan yang mengesankan, pertarungan antara Abdul-Jabbar dan pemain muda Bill Walton. Meskipun Abdul-Jabbar mendominasi secara statistik, Walton dan Trail Blazers (yang beru pertama kali itu sampai ke babak playoff) mampu mengalahkan Lakers, dengan umpan-umpan dan kepemimpinan Walton.
Abdul Jabbar tetap bermain luar biasa selama dua musim berikutnya, terpilih masuk All-NBA Second Team dua kali, All-Defense First Team sekali, dan All-Defense Second Team sekali. Lakers, tetap harus kandas di babak playoff, tereliminasi oleh Seattle SuperSonics dua tahun berturut-turut 1978 dan 1979.
Pada tahun 1979, Lakers ketambahan pemain Earvin "Magic" Johnson. Masuknya pemain ini menjadikan Lakers tim yang paling dominan pada 1980-an, dengan masuk delapan kali ke babak final dan memenangkan lima gelar juara NBA. Sementara Abdul Jabbar bukan lagi sosok yang dominan, masanya sudah lewat di era 1970-an, meskipun dia masih tampil gemilang dengan beberapa penghargaan. Di antaranya adalah penghargaan keenam rekor MVP pada tahun 1980, empat kali lagi masuk All-NBA First Team, dua kali lagi masuk All-Defense First Team, 1985 Finals MVP, dan pada tanggal 5 April 1984 memecahkan rekor Wilt Chamberlain untuk perolehan poin selama karir. Di akhir karirnya karirnya, ia musti mengatasi berat badanya yang mencapau 265 pon, untuk dapat memainkan posisi tengah yang sangat menuntut stamina dan fisik di usianya yang sudah awal 40-an.
Sementara di LA, Abdul Jabbar mulai berlatih yoga pada tahun 1976 untuk meningkatkan fleksibilitas, dan terkenal dengan sebutan physical fitness regimen. Dia mengatakan, "Tidak mungkin saya bisa bermain jika saya tidak melakukan yoga " .
Pada tahun 1983, rumah Abdul Jabbar terbakar, menghancurkan banyak barang-barang miliknya, termasuk koleksi kepingan hitam musik jazz yang ia cintai. Banyak penggemar Lakers mengirim dan membelikanya album, agar ia tetap bersemangat.
Pada tanggal 28 Juni 1989, setelah dua puluh musim profesional, Abdul Jabbar mengumumkan pengunduran dirinya. Pada "retirement tour"-nya, penonton berdiri dan memberikan tepuk tangan sebagai penghargaan, baik di laga kandang maupun tandang. Dan hadiah pun berdatangan mulai dari kapal pesiar bernama "Captain Skyhook", kaos jersey tim yang dibingkai sampai sebuah karpet dari Afghanistan. Dalam biografinya My Life, Magic Johnson menulis tentang permainan perpisahan Abdul Jabbar itu, banyak legenda Lakers dan Celtics yang turut berpartisipasi. Setiap pemain memakai kacamata seperti yang biasa dipakai Abdul Jabbar dan harus mencoba sky hook setidaknya sekali. Lakers masuk ke NBA Finals setiap tahun di tiga tahun terakhir Abdul Jabbar, mengalahkan Boston pada tahun 1987, dan Detroit pada tahun 1988. Lakers kalah dari Pistons di musim yang terakhir.
Permainan Sabung Ayam Online di Agen BOLAVITA , dengan minimal deposit hanya Rp 25.000 saja , dan minimal betting hanya Rp 10.000 saja sudah bisa mainkan permainan Sabung Ayam
BalasHapushttp://agensabungayam.logdown.com/post/7917520-ayam-bangkok-taiwan-paling-mematikan
Produk Kami Judi Sabung Ayam Online S128, SV388.
https://www.sateayam.biz/
https://m1.hj128.pw
Daftar Sabung Ayam sv388
Daftar Sabung Ayam Online S128
Agen Sabung Ayam Online Bolavita Banyak Bonus dan Promo Mari Bergabung :
Promo Sabung Ayam Terbaru 8x Win Beruntun.
Bolavita Bisa Deposit Via OVO & GO-Pay.
Sabung Ayam Deposit Via Pulsa XL & TSEL 25rb.
Promo Promo BOLAVITA
Telegram : +62812-2222-995
Wechat : Bolavita
WA : +62812-2222-995
Line : cs_bolavita