Web Toolbar by Wibiya

Kamis, 19 Januari 2012

Clarias batrachus



Clarias batrachus, the walking catfish, atau yang biasa disebut lele lokal memiliki tubuh memanjang dengan bagian lebih lebar di kepala dan menyempit ke arah ekor. Ia memiliki empat pasang sungut dan bibirnya berdaging. Gigi-giginya kecil dan terletak pada rahang dan langit-langit mulut (Jayaram, 1981). Matanya kecil. Tulang dadanya besar dan kuat, sepanjang tepianya bergigi halus. Ikan ini tidak memiliki tulang punggung. Sirip punggungnya memanjang dua pertiga dari panjang tubuh. Sirip punggung, ekor, dan anal seperti sambung-menyambung dan hanya berjarak tipis satu dengan yang lain, sementara sirip ekornya bulat dan tidak seperti ekor belut meskipun kadang-kadang ada yang menyatu dengan sirip lainnya (Talwar dan Jhingran 1991). Jumlah tulang siripnya di punggung sekitar 62-72 buah, dubur sekitar 45-58 buah, dan Pectoral kurang lebih 8-11 buah (Sen 1985).

Warnanya cenderung seragam meski bervariasi antar individu, berwarna punggung coklat zaitun ke coklat gelap atau ungu sampai hitam, sementara perut berwarna putih pucat dan terdapat warna biru kehijauan di tepianya. Sirip berwarna abu-abu kehijauan dan terdapat bintik-bintik putih kecil di setengah bagian tubuh belakangnya (Page dan Burr 1991). Terdapat pula varian albino ikan ini yang terjadi secara alami dan telah dikomersialkan untuk perdagangan ikan hias.

Di Florida, Amerika Serikat, terkadang bagi yang belum tahu mungkin bingung membedakan spesies ini dengan beberapa spesies lele laut seperti hardhead catfish (Ariopsis felis) dan lele gafftopsail (Bagre marinus). Namun, ekor yang bercabang, sirip adiposa yang terletak di bagian atas hingga ke ekor, dan adanya tulang punggung pada spesies lele laut tersebut adalah cara yang mudah untuk membedakannya dari Clarias batrachus. Pembandingan yang sama dapat digunakan untuk membedakan C. batrachus dari lele air tawar asli daerah tersebut seperti brown bullhead (Ictalurus nebulosus) dan channel catfish (I. punctatus).
                                                                                                                                              
Habitat dan Penyebaran

Lele lokal dapat ditemukan di berbagai jenis habitat, tetapi mereka paling sering ditemui di air berlumpur atau rawa-rawa dengan kadar kekeruhan tinggi (Courtenay et al 1974,. Hensley dan Courtenay 1980, Talwar dan Jhingran 1991).

Clarias batrachus adalah spesies asli Asia tenggara, namun sekarang bisa ditemukan di sebagian besar dari wilayah Florida (Courtenay et al. 1991), meskipun menurut Shafland dan Pestrak (1982) menyatakan bahwa intoleransi lele lokal terhadap dingin menempatkan batas utara ekspansinya di sekitar Gainsville.

Di AS, jenis lele ini telah ditemukan di beberapa lokasi, yaitu di California dan Connecticut (Courtenay et al 1984.), Georgia (Courtenay et al. 1991), Massachusetts (Hartel 1992), dan Nevada (Deacon dan Williams 1984).

Alur Hidup dan Populasi

Lele lokal biasanya mencapai panjang standar 225-300 mm, meskipun yang memiliki ukuran dua kali lipat dari itu juga ditemui (Courtenay dan Miley 1975; Hensley dan Courtenay 1980).

Lele lokal bisa dipelihara dengan mengisolasinya di kolam kecil. Pada awal 1970, peneliti melaporkan Clarias batrachus ditemukan berlimpah di sebuah kolam kecil di Florida dengan akumulasi berat lebih dari 3.000 pon per hektar (Lachner 1970).

Individu matang secara seksual sekitar usia satu tahun (Talwar dan Jhingran 1991). Saat populasinya mulai mapan, lele mulai melakukan migrasi massal di musim hujan untuk melakukan pemijahan. Massa telur berkisar 1.000 butir telur berperekat yang diletakkan di dalam lubang sarang yang sudah disiapkan oleh pasangan kawinya. Massa telur bisa ditemukan pada vegetasi air atau di dalam area sarang lain yang dianggap cocok. Telur itu dijaga oleh lele jantan sampai mereka menetas (Courtenay et al 1974,. Hensley dan Courtenay 1980). Lele betina menyerahkan perawatan telur ke pejantanya dan ia menjaga keamanan di daerah sekitar sarang.

Perkembangan embrio dalam telur relatif cepat. Embrio menetas dalam waktu sekitar 30 jam pada suhu 25 ° C. Selama dua hari pertama setelah menetas, induknya masih tetap menjaga sarang untuk melindungi burayaknya. Pada tahap ini, larva belum bisa makan dan masih hidup dari cadangan energi yang tersimpan dalam kantung kuning telur untuk dua sampai tiga hari pertama setelah menetas (Rao et al, 1995). Ketika ikan muda telah habis mengkonsumsi cadangan kuning telur yang tersisa, mereka mulai mencari makanan untuk diri mereka sendiri.

Toleransi Fisik

Habitat asli ikan lele lokal adalah iklim tropis Asia Tenggara. Ikan ini berintoleransi terhadap suhu dingin dalam rentang batas tertentu (Shafland dan Pestrak 1982). Untuk menghindari suhu ekstrem lingkungan selama musim dingin atau kering mereka menggali lubang di kolam kolam atau tepian sungai untuk tempat tinggal (Courtenay et al. 1974). Perairan yang dalam juga dapat berfungsi sebagai refugium termal selama suhu lingkungan dalam kondisi dingin (Courtenay 1970). Musim dingin yang membuat matinya populasi lele lokal telah didokumentasikan di bagian selatan Florida Broward County (Courtenay 1970).

Sebutan
walking catfish pada spesies ini disebabkan karena kemampuanya untuk "berjalan" di darat, berjalan ke kolam lain ketika kolam tempat tinggal semula mengering atau setelah hujan deras (Courtenay et al 1974,. Hensley dan Courtenay 1980, Liem 1987) . Mereka berjalan dengan menggerakan tulang dadanya, meregangkan tubuh mereka hingga menimbulkan efek gerakan yang unik saat di darat.

Beberapa adaptasi fisiologis memungkinkan spesies
ini meninggalkan air untuk waktu yang cukup lama. Hal ini ditunjang dengan kemampuanya mengurangi terbuangnya oksigen dan bentuk insang yang kaku untuk mencegah kerusakan saat di darat. Insangnya juga mampu bertindak sebagai organ pernapasan dengan kemampuan untuk membantu respirasi di darat dan di perairan yang stagnan.

Ekologi

Lele lokal adalah jenis ikan yang hidup di dasar air dan dikenal sebagai konsumen oportunistik yang rakus. Aktivitas makan kebanyakan terjadi pada malam hari dengan jenis makanan anatra lain serangga air, larva serangga, ikan kecil, telur ikan, larva, dan sesekali tanaman (Courtenay 1970, Courtenay et al. 1974). Di masa kering dapat menyebabkan agregasi dari banyak individu dalam sebuah kolam yang terisolasi di mana mereka biasanya mengkonsumsi mangsa yang tersedia dengan amat cepat (Courtenay et al. 1974). Ketika individu diam dalam liang lumpur mereka mampu bertahan selama beberapa bulan tanpa makan (Courtenay 1970).

Interaksi spesies asli dengan lele lokal di kawasan yang baru biasanya tidak baik. Clarias batrachus akan mengalahkan mereka dalam persaingan makanan atau bahkan menjadikan spesies asli ini sebagai bahan konsumsi.

Masuknya Lele Lokal ke Amerika

Lele lokal adalah spesies asli Asia Tenggara, dan merupakan spesies alami di  Sri Lanka, India timur, Pakistan, Bangladesh, Burma, Ceylon, Malaya, Singapura, Filipina, Kalimantan, Jawa, dan Thailand (Axelrod et al. 1971, Jayaram 1981 Sen 1985, Talwar dan Jhingran 1991). Mereka awalnya diimpor ke Amerika Serikat pada tahun 1960 sebagai spesies yang ditujukan untuk industri ikan hias. Tidak seperti banyak temuan  Clarias batrachus yang tidak disengaja di negara bagian Florida yang sebagian sempat didokumentasikan. Ikan ini lepas di pertengahan 1960-an, baik dari Broward County, peternakan ikan di Florida atau dari sebuah truk mengangkut indukan. Ikan-ikan yang lepas ini berasal dari stok yang awalnya diimpor dari Thailand (Courtenay et al 1974,. Courtenay et al. 1984).

Sebab yang lain terjadi secara sengaja di tahun 1967-1968 dan membentuk populasi Clarias batrachus di wilayah Hillsborough County (Courtenay et al. 1974, Courtenay 1978). Dalam fenomena ini, ikan-ikan itu dilaporkan sengaja dilepas oleh petani ikan setelah negara melarang kepemilikan lele lokal.

Sejak
beberapa peristiwa awal lepasnya lele lokal tersebut, dengan cepat ikan ini memperluas jangkauan wilayah mereka di Florida. Didukung  kombinasi dari sifat-sifat seperti fekunditas yang tinggi, kemampuan untuk melintasi tanah untuk bergerak di antara ruang berair yang terisolasi, dan kemampuan untuk menghindari kekeringan pada musim kemarau membuat ikan ini mampu menjadi spesies perintis. Kemampuan spesies ini untuk memanfaatkan jaringan buatan manusia seperti saluran drainase telah mempercepat penyebarannya di wilayah Florida dan di beberapa tempat lain (Nico 2005).

Populasi ikan lele lokal berkembang pesat hanya dalam beberapa tahun sejak proses pelepasanya di wilayah Florida, di tahun 1968, spesies ini sudah bisa ditemukan di tiga wilayah (Courtenay et al 1984.). Dalam sepuluh tahun, kisaran wilayah lele lokal di Florida meliputi hampir 20 wilayah, dan pada tahun 1984 meliputi semua wilayah dalam DAS (Daerah Aliran Sungai) IRL kecuali Volusia.

Sejak awal potensi invasif Clarias batrachus telah diakui, dan Lachner (1970) menyarankan bahwa pengenalan lele lokal di Florida pada waktu itu berpotensi paling berbahaya untuk ekosistem dalam negeri hingga saat ini. Peneliti ini sempat memanen sampel lele lokal dengan kepadatan 3.000 pon per hektar dari sebuah kolam kecil terisolasi di Florida.

Ikan lele
lokal adalah ancaman bagi populasi ikan asli di Florida dan Teluk Meksiko. The Gulf States Marine Fisheries Commission menyebutnya sebagai "salah satu spesies non-pribumi yang paling terkenal dan paling berbahaya" untuk ekosistem.

Dampak dari pemangsa oportunis ini mungkin paling menonjol di kolam kecil terisolasi di mana lele lokal dengan cepat mengkonsumsi spesies di sana atau mengalahkan penghuni asli dalam perebutan makanan untuk kemudian menjadi spesies dominan di kolam (Shafland 1996). Baber dan Babbitt (2003) juga mencatat bahwa Clarias batrachus juga dapat berdampak negatif terhadap populasi amfibi karena memangsa berudu. Kemampuan lele lokal untuk mengeksploitasi daerah perairan yang terisolasi memungkinkan mereka untuk mengakses stok mangsa kecebong yang tidak mungkin tercapai oleh ikan yang lain.

Dampak
aktual kepada ekologi dan ekonomi dari Clarias batrachus di Florida masih belum diketahui. Namun salah satu contoh spesifik dari suatu dampak ekonomi yang bisa diamati adalah pembengkakan biaya terkait pembangunan pagar penghalang. Petani ikan Florida harus memasang pagar tersebut agar lele lokal mereka tidak bisa berjalan keluar kolam (Courtenay dan Stauffer 1990, Nico 2005).

Meskipun mereka terancam langka karena diambil sebagai komoditas konsumsi di banyak daerah asli mereka, terutama di India (Sen, 1985), ikan lele lokal tidak dinilai sebagai ikan konsumsi atau objek memancing andalan di Florida. Ikan lele lokal telah dinominasikan sebagai salah satu dari 100 "Invaders Dunia Terburuk" oleh Invasive Species Specialist Group (ISSG).

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Actinopterygii; Ordo: Siluriformes; Famili: Clariidae; Genus: Clarias; Spesies: Clarias batrachus.

Sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar