Web Toolbar by Wibiya

Sabtu, 21 Januari 2012

Haji Samanhudi


Haji Samanhudi dilahirkan di Lawayen, Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1868. Beliau lahir dengan nama kecilnya ialah Sudarno Nadi. Beliau tidak mengikuti pendidikan SD sampai tamat namun beliau belajar mengenai Agama Islam di Surabaya. Selain belajar agama, beliau juga berdagang batik di Surabaya. Kiprahnya sangat berjasa dalam pencerahan berfikir masyarakat di jamannya.

Pada tahun 1911, beliau mendirikan Sarekat Dagang Islam di Solo. Sarekat Dagang Islam adalah sebuah organisasi massa di Indonesia yang awalnya merupakan wadah bagi para pengusaha batik di Surakarta. Sarekat ini bertujuan untuk membela kepentingan pedagang pedagang Indonesia. Dalam dunia perdagangan, Samanhudi merasakan perbedaan perlakuan oleh penguasa Hindia Belanda antara pedagang pribumi yang mayoritas beragama Islam dengan pedagang Tionghoa pada tahun 1911. Oleh sebab itu Samanhudi merasa pedagang pribumi harus mempunyai organisasi sendiri untuk membela kepentingan mereka.

Pada tanggal 10 september 1912, SDI dirubah menjadi Sarekat Islam dan menjadi partai politik. Beliau menjabat sebagai ketua umum SI sampai tahun 1914. Sejak tahun 1920, beliau tidak aktif lagi dalam partai karena masalah kesehatannya yang mulai terganggu. Tetapi perhatian dan ide ide pemikiran beliau terhadap pergerakan nasional tidak pernah padam.

Sesudah indonesia merdeka, beliau mendirikan Barisan Pemberontak Indonesia Cabang Solo. Hal ini bertujuan untuk menghadapi ancaman agresi Belanda. Beliau juga mendirikan Gerakan Persatuan Pancasila. Sewaktu Belanda melancarkan aksi agresi militer yang kedua. Beliau membentuk suatu laskar yang bernama Gerakan Kesatuan Alap Alap yang ditugaskan untuk menyediakan perlengkapan terutama bahan makanan untuk tentara yang sedang bertempur.

Beliau wafat di Klaten pada tanggal 28 Desember 1956 dan dimakamkan di desa Banaran Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo,Solo. Atas jasa jasa beliau maka berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No, 590 Tahun 1961,tanggal 9 November 1961, beliau dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional.

Sepeninggalnya beliau SI berkembang pesat di bawah pimpinan HOS Cokroaminoto dan akhirnya berubah namanya menjadi Sarekat Islam. SI kemudian berkembang menjadi organisasi pergerakan yang sangat disegani dan melahirkan tokoh-tokoh besar di Indonesia.

SUMBER


Tidak ada komentar:

Posting Komentar