Web Toolbar by Wibiya

Rabu, 22 Februari 2012

Karl Heinrich Marx


Karl Heinrich Marx (5 Mei 1818 - 14 Maret 1883) adalah seorang filsuf, ekonom, sosiolog, sejarawan, jurnalis, dan sosialis revolusioner berkebangsaan Jerman. Ide-idenya memainkan peran penting dalam perkembangan ilmu sosial dan gerakan politik sosialis. Dia menulis berbagai buku selama hidupnya, yang paling menonjol adalah The Communist Manifesto (1848) dan Capital (1867-1894). Beberapa dari karya-karyanya ditulis bersama temannya, sesama sosialis revolusioner Jerman, Friedrich Engels.

Lahir dalam sebuah keluarga kelas menengah kaya di Trier, Rhineland Prusia, yang sekarang dikenal sebagai daerah Rhineland-Palatinate, Marx belajar di dua kampus yaitu Universitas Bonn dan University of Berlin, di mana ia menjadi tertarik pada ide-ide filosofis dari Hegel. Pada tahun 1836, bertunangan dengan Jenny von Westphalen lalu menikahinya pada tahun 1843. Setelah menyelesaikan studi, ia menulis untuk sebuah koran radikal di Cologne, dan mulai mengerjakan teori dialektika materialisme-nya. Pindah ke Paris pada tahun 1843, ia mulai menulis untuk koran-koran radikal lainnya. Dia bertemu Engels di Paris, dan dua orang bekerja sama dalam menulis sebuah seri buku. Dia sempat diasingkan ke Brussels, dan di sana ia menjadi tokoh terkemuka dari Liga Komunis, sebelum pindah kembali ke Cologne, di mana ia mendirikan surat kabar sendiri. Pada 1849 dia diasingkan lagi dan pindah ke London bersama istri dan anak-anaknya. Di London, di mana keluarganya sudah jatuh miskin, Marx melanjutkan menulis dan merumuskan teori tentang sifat masyarakat dan bagaimana caranya agal hal itu bisa ditingkatkan. Ia juga giat berkampanye tentang sosialisme dan menjadi tokoh penting dalam International Workingmen's Association (semacam serikat buruh internasional).

Teori-teori Marx tentang masyarakat, ekonomi dan politik, yang secara kolektif dikenal sebagai Marxisme, berpendapat bahwa semua masyarakat bergerak melewati dialektika perjuangan kelas. Ia sangat kritis terhadap bentuk sosio-ekonomi masyarakat saat ini, kapitalisme, yang ia sebut "kediktatoran kaum borjuis". Dia percaya kapitalisme digerakkan oleh kelas menengah kaya dan kelas atas murni untuk keuntungan mereka sendiri, dan meramalkan bahwa, seperti sistem sosial ekonomi sebelumnya, keadaan itu pasti akan menghasilkan ketegangan internal yang mengakibatkan perlawanan dan penggantian dengan sebuah sistem baru, yaitu sosialisme. Di bawah sosialisme, ia berpendapat bahwa masyarakat akan diatur oleh kelas pekerja lewat "kediktatoran proletariat","negara buruh" atau "demokrasi pekerja". Ia percaya bahwa sosialisme pada gilirannya akan digantikan oleh suatu masyarakat bernegara tanpa kelas yang disebut komunisme murni. Seiring dengan keyakinanya atas sosialisme dan komunisme, Marx secara aktif berjuang untuk pelaksanaanya, dengan alasan bahwa kedua teori sosial tersebut akan terwujud jika orang miskin melakukan aksi revolusioner yang terorganisir untuk menggulingkan kapitalisme guna merubah keadaan sosial ekonomi.

Pemerintah sosialis revolusioner yang mendukung konsep Marxis mengambil alih kekuasaan di berbagai negara di abad ke-20, yang mengarah pada pembentukan negara sosialis seperti Uni Soviet di tahun 1922 dan Republik Rakyat Cina pada tahun 1949. Sementara muncul mengiringinya berbagai varian teoritis yang berbeda, seperti Leninisme, Stalinisme, Trotskyisme dan Maoisme yang juga berkembang. Marx , Émile Durkheim dan Max Weber, adalah tiga arsitek utama dari ilmu sosial modern. Marx telah disebut sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Bahkan dalam jejak pendapat BBC tahun 1999 ia terpilih dalam kelompok "pemikir milenium" oleh orang-orang dari seluruh dunia.

Kehidupan Masa Muda

Karl Heinrich Marx lahir pada 5 Mei 1818 di 664 Brückergasse di Trier, sebuah kota yang terletak di Provinsi Kerajaan Prusia yang terletak di hilir Sungai Rhine. Dia adalah keturunan Yahudi, dengan garis dari pihak ayah memiliki sejarah dalam menjadi rabi di wilayah Trier sejak tahun 1723, peran yang telah diambil oleh kakeknya sendiri, Meier Halevi Marx. Ayah Karl itu adalah yang pertama di baris silsilah yang menerima pendidikan sekuler. Ayah Karl, Herschel Marx, termasuk golongan kelas menengah dan relatif kaya. Keluarganya memiliki sejumlah kebun anggur. Ayah Karl berpindah agama dari Yahudi menjadi Kristen Protestan sebelum kelahiran anaknya, lalu mengubahl nama depan menjadi berbau Jerman, Heinrich, meninggalkan nama lamanya Herschel. Pada tahun 1815, ia mulai bekerja sebagai seorang pengacara dan di tahun 1819 keluarganya pindah dari sebuah apartemen lima kamar sewaan ke dalam properti sepuluh kamar di dekat Porta Nigra. Seorang pria yang sedang di masa pencerahan, Heinrich Marx tertarik pada ide-ide dari filsuf Immanuel Kant dan Voltaire, dan ikut serta dalam agitasi konstitusi dan reformasi di Prusia, yang kemudian memberlakukan sistem pemerintahan monarki absolut. Ibu Karl, bernama lahir Henrietta Pressburg, seorang Yahudi Belanda yang tidak seperti suaminya, bukan dari kalangan terpelajar. Dia adalah murni hanya sebagai ibu rumah tangga. Dia berasal dari keluarga pebisnis kaya. Keluarganya kemudian mendirikan perusahaan Philips Electronics. Dia adalah bibi nenek Anton dan Gerard Philips, dan bibi buyut Frits Philips. Adiknya, Benjamin Philips (1830-1900), paman Marx, adalah seorang bankir dan industrialis kaya, yang dijadikan Karl dan Jenny Marx meminta pinjaman, semasa mereka diasingkan di London.

Sedikit yang diketahui tentang masa muda Karl Marx . Dia pribadi menimba pendidikan formal sampai tahun 1830, ketika ia memasuki Sekolah Tinggi Trier, yang kepala sekolah, Hugo Wyttenbach, adalah teman ayahnya. Wyttenbach telah mempekerjakan para humanis liberal sebagai guru, ini membuat marah pemerintah sehingga polisi menggerebek sekolah itu pada tahun 1832. Polisi menemukan literatur yang mendukung liberalisme politik didistribusikan di antara para siswa dan mereka pun dicap membangkang. Pada tahun 1835, Karl yang saat itu berusia tujuh belas, masuk ke Universitas Bonn, di mana ia ingin belajar filsafat dan sastra, tetapi ayahnya bersikeras agar dia memilih hukum sebagai bidang studi yang lebih praktis. Dia mampu menghindari wajib militer ketika ia berumur delapan belas karena ia menderita lemah pernafasan. Marx amat menyukai minuman beralkohol, di Bonn ia bergabung dengan Trier Tavern Club (Landsmannschaft der Treveraner), sejenis komunitas peminum dan pada satu waktu bahkan sempat menjabat sebagai wakil presiden kelompok tersebut. Marx lebih tertarik bergaul dan minum daripada belajar hukum, dan karena nilai-nilai kuliahnya yang buruk, ayahnya memaksanya untuk transfer ke tempat yang lebih berorientasi akademis dan menuntut keseriusan, Universitas Berlin.

Ketertarikan pada Teori Hegel dan Dunia Aktivis

Pada tahun 1836, Marx bertunangan dengan Jenny von Westphalen, seorang Baroness cantik dari kelas kalangan penguasa Prusia yang sebelumnya membatalkan pertunanganya dengan seorang aristokrat muda berpangkat letnan dua agar dapat disandingkan dengan Marx. Pernikahan mereka dianggap melanggar tiga hal yang dianggap tabu pada masyarakat kala itu, pernikahan antara seorang anak perempuan dari latar belakang yang mulia dengan seorang pria asal Yahudi, Pernikahan antara individu yang berasal dari kelas menengah dengan kelas atas (aristokrasi) dan Pernikahan antara seorang pria dengan seorang wanita yang usianya lebih tua. Namun isu-isu semacam itu dapat diredam karena hubungan persahabatan Marx dengan ayah Jenny, Baron Ludwig von Westphalen, seorang bangsawan yang cenderung berpemikiran liberal. Pada mertuanya inilah desertasi Marx didedikasikan sebagai bentuk penghargaan. Pasangan itu menikah tujuh tahun kemudian setelah pertunangan itu, pada tanggal 19 Juni 1843, di Pauluskirche di Bad Kreuznach.

Marx amat tertarik, dan mengkritisi karya filsuf Jerman GWF Hegel (1770-1831), yang ide-idenya banyak diperdebatkan di kalangan filsafat Eropa pada waktu itu. Ia pun bergabung dengan sekelompok pemikir radikal yang dikenal sebagai Hegelian Muda, yang berkumpul bersama Ludwig Feuerbach dan Bruno Bauer.  Seperti Marx, para Hegelian Muda mengkritisi asumsi metafisis Hegel, walaupun masih mengadopsi metode dialektik untuk mengkrisi fenomena masyarakat, politik dan agama. Marx berteman dengan Bauer, dan pada Juli 1841 mereka berdua sempat tersandung skandal kelas di Bonn karena mabuk berat, tertawa di gereja, dan membuat suara gaduh di jalanan dengan menunggang keledai. Selama periode itu, Marx berkonsentrasi pada kritiknya terhadap Hegel dan beberapa anggota Hegelian Muda tertentu.

Marx juga menulis untuk kepuasanya sendiri baik non-fiksi maupun fiksi. Pada tahun 1837, ia menyelesaikan novel pendek, Scorpion and Felix, sebuah drama, Oulanem, dan beberapa puisi, meskipun tidak satupun yang diterbitkan. Pada tahun 1971, drama monolog Marx Oulanem dibuat dalam versi bahasa Inggris oleh penulis Robert Payne. Menurut Payne, judul Oulanem merupakan anagram untuk "Manuelo" yang merupakan varian makna "Imanuel" yang berarti "Tuhan beserta kita". Marx kemudian berhenti menulis fiksi dan beralih ke kegiatan lain, termasuk belajar bahasa Inggris dan Italia.

Dia sangat fokus dalam menulis desertasi doktornya, The Difference Between the Democritean and Epicurean Philosophy of Nature, yang ia selesaikan pada tahun 1841. Esai ini digambarkan sebagai "sebuah hasil kerja yang original dan berani di mana ia bertujuan untuk menunjukkan bahwa teologi harus tunduk pada hikmat filsafat". Karya ini begitu kontroversial, khususnya di kalangan profesor konservatif di Universitas Berlin. Marx memutuskan untuk menyerahkan karya itu justru ke Universitas Jena karena dipandang lebih liberal, yang lalu memberikan gelar PhD ke pada Marx berdasarkan berasarkan bidang ilmu pada karyanya itu.

Dari karir akademis Marx beralih ke jurnalisme. Ia pindah ke kota Cologne pada tahun 1842, di mana ia mulai menulis untuk koran radikal Rheinische Zeitung, di mana pandanganya tampak semakin sosialis dalam melihat dunia politik. Dia mengkritik pemerintah Eropa dan kebijakan mereka,  juga pada kaum liberal dan anggota gerakan sosialis yang ide-idenya dia anggap tidak efektif atau malah terang-terangan anti-sosialis. Koran ini akhirnya menarik perhatian dari lembaga sensor pemerintah Prusia, yang berwenang memeriksa bahan tulisan apakah berpotensi hasutan sebelum bisa dicetak. Marx berkata, "surat kabar kami harus dihadapkan kepada polisi agar dapat diendus, dan jika hidung polisi membaui apa-apa yang menentang Kristen atau menentang Prusia, surat kabar kami tidak diizinkan untuk terbit". Setelah menerbitkan sebuah kertas Artikel sangat mengkritik monarki di Rusia, Tsar Rusia Nicholas I, yang merupakan sekutu monarki Prusia, meminta agar Rheinische Zeitung dilarang. Pemerintah Prusia kemudian menutupnya pada tahun 1843. Marx kemudian menulis untuk jurnal Hegelian Muda, Deutsche Jahrbücher, di mana ia mengkritik instruksi sensor yang dikeluarkan oleh Raja Prusia Friedrich Wilhelm IV. Artikelnya tidak lulus sensor dan koran ditutup oleh pihak berwenang tak lama setelah itu.

Pada tahun 1843, Marx menerbitkan On the Jewish Question, di mana ia membedakan antara emansipasi manusia dan politik. Dia juga meneliti peran praktik keagamaan dalam masyarakat. Pada tahun yang sama ia menerbitkan Contribution to Critique of Hegel's Philosophy of Right, di mana dia terang-terangan secara substantif mengkritisi institusi agama, menggambarkannya sebagai "candu masyarakat". Ia menyelesaikan kedua karyanya itu sesaat sebelum meninggalkan Cologne.

Kehidupan di Paris

Setelah surat kabar Rheinische Zeitung ditutup pemerintah, Marx kembali bergabung dengan sebuah koran radikal baru, Deutsch-Französische Jahrbücher, yang didirikan oleh Arnold Ruge, seorang revolusioner sosialis Jerman. Koran ini tidak bermarkas di Jerman, tetapi di kota Paris. Prancis. Ke Paris inilah Marx dan istrinya pindah pada Oktober 1843. Mereka awalnya tinggal bersama Ruge dan istrinya di 23 Rue Vaneau, tetapi karena keadaan hidup yang sulit, Marx akhirnya pindah setelah kelahiran putri mereka Jenny pada tahun 1844. Meskipun itu dimaksudkan untuk menarik patisipasi penulis dari kedua negara baik Perancis maupun Jerman, kenyataanya Deutsch-Französische Jahrbücher didominasi oleh penulis Jerman, dengan penulis non-Jerman hanya seorang komunis anarkis yang diasingkan dari Rusia, Michael Bakunin. Hanya satu isu yang pernah diterbitkan, tapi itu relatif berhasil, terutama karena dimasukkannya ode satir tulisan Heinrich Heine yang ditujukan menyindir Raja Ludwig dari Bavaria, yang ketika salinanya dikirim ke Jerman langsung disita oleh kepolisian negara.

Di Paris pada tanggal 28 Agustus 1844, Marx bertemu Friedrich Engels, seorang sosialis Jerman di Café de la Regence yang tertarik pada ide-ide Marx dalam artikel yang ditulis untuk Rheinische Zeitung dan Deutsch-Französische Jahrbücher. Meskipun mereka sempat bertemu satu sama lain sebelumnya di kantor Rheinische Zeitung tahun 1842, tapi di Paris inilah mereka memulai persahabatan mereka yang kemudian berlangsung selama sisa hidup mereka. Pada tahun 1844 Engels menunjukkan bukunya yang baru saja terbit pada Marx, The Condition of the Working Class in England, yang meyakinkan Marx bahwa kelas pekerja akan menjadi agen sekaligus alat revolusi akhir dalam sejarah. Engels dan Marx segera mulai menulis kritik terhadap ide-ide filosofis teman terdahulu Marx di Hegelian Muda, Bruno Bauer, yang kemudian diterbitkan pada tahun 1845 dengan judul The Holy Family. Meskipun kritis terhadap Bauer, Marx semakin dipengaruhi oleh ide-ide dari Hegelian Muda lainya seperti Max Stirner dan Ludwig Feuerbach, meskipun akhirnya materialisme s Feuerbach juga dia ditinggalkan.

Pada tahun 1844 Marx menulis The Economic and Philosophical Manuscripts, sebuah karya yang mencakup berbagai topik, dan berisi detail penjelasan konsep Marx tentang alienasi atas kaum buruh. Setahun kemudian Marx menulis  Theses on Feuerbach, yang dikenal karena pernyataan " filsuf hanya menafsirkan dunia, sedangkan yang terpenting adalah bagaimana mengubahnya ". Karya ini berisi kritik Marx tentang materialisme yang idealis dan bersifat teelampau umum, mengkritik filsafat karena menempatkan realitas abstrak atas dunia fisik. Dengan demikian dapat diketahui sekilas tentang materialisme historis Marx, bahwa menurutnya dunia berubah bukan dengan ide-ide tetapi dengan tindakan, fisik, aktivitas material dan praktek.

Setelah ditutupnya Deutsch-Französische Jahrbücher, Marx sementara masih tinggal di Rue Vaneau, dan menulis untuk satu-satunya koran radikal berbahasa Jerman yang tidak terkena sensor di Eropa, Vorwärts!. Berbasis di Paris, koran ini didirikan dan dikelola oleh banyak aktivis anggota Liga sosialis revolusioner, yang lebih dikenal sebagai Liga Komunis beberapa tahun berikutnya. Dalam Vorwärts!, Marx terus menyempurnakan pandangannya tentang sosialisme berdasarkan gagasan Hegel dan dialektika materialisme Feuerbachian, dan di saat yang sama mengkritik berbagai pandangan liberal dan sosialis lain yang ada di Eropa pada saat itu. Namun pada tahun 1845, setelah menerima permintaan dari raja Prusia, pemerintah Perancis sepakat untuk menutup Vorwärts!, dan lebih jauh lagi, Marx diusir dari Perancis oleh menteri dalam negeri François Guizot.

Tinggal di Brussels

Tidak baik untuk tinggal di Perancis atau untuk pindah ke Jerman, Marx memutuskan bermigrasi ke Brussels, Belgia, meskipun ia harus berjanji untuk tidak mempublikasikan apapun yang terkait subjek politik kontemporer sebagai syarat untuk masuk. Di Brussel, ia bertemu dengan kaum sosialis yang lain yang diasingkan dari seluruh Eropa, termasuk Musa Hess, Karl Heinzen dan Joseph Weydemeyer, dan Engels pun segera menyusul pindah ke kota itu dalam rangka bergabung dengan mereka. Pada tahun 1845 Marx dan Engels mengunjungi pemimpin Chartis, sebuah gerakan sosialis di Inggris, mereka menggunakan perjalanan ini sebagai kesempatan untuk belajar di berbagai perpustakaan di London dan Manchester. Bekerja sama dengan Engels ia juga mulai menulis sebuah buku yang dianggap sebagai pengobatan yang terbaik dari konsep materialisme historis, The German Ideology, seperti banyak karyanya yang lain, karya ini juga tidak diterbitkan semasa Marx masih hidup, namun pada tahun 1932. Karya ini disusul dengan The Poverty of Philosophy (1847), sebuah respon terhadap karya tokoh sosialis anarkis Prancis, Pierre -Joseph Proudhon, The Philosophy of Poverty dan kritik atas pemikiran sosialis Prancis secara umum .

Buku-buku ini meletakkan dasar bagi Marx dan Engels menyelesaikan karyanya yang paling terkenal, sebuah pamflet politik yang dikenal sebagai Manifesto Komunis. Pertama kali diterbitkan pada tanggal 21 Februari 1848, karya ini menjadi dasar keyakinan Liga Komunis, kelompok yang jumlahnya kian besar di bawah pengaruh Marx dan Engels, yang berpendapat bahwa Liga harus berani mengemukakan secara terbuka tujuan dan niatnya kepada masyarakat luas daripada bersembunyi dan seolah pernah melakukan sesuatu. Baris pertama pembuka pamflet tersebut ditetapkan sebagai dasar utama dari Marxisme, bahwa "Sejarah dari semua masyarakat yang ada sampai sekarang adalah sejarah perjuangan kelas".  Marx mengklaim bahwa hal ini disebabkan bentrokan kepentingan antara kaum borjuis (kelas menengah kaya) dan proletariat (kelas pekerja industri). Berangkat dari hal ini, Manifesto menyajikan sebuah argumen mengapa Liga Komunis sebagai lawan dari partai politik liberal maupun sosialis pada saat itu, benar-benar bertindak atas dasar kepentingan proletariat untuk menggulingkan masyarakat kapitalis dan menggantikannya dengan sosialisme.

Eropa mengalami serangkaian protes, pemberontakan, dan bahkan sering terjadi gejolak kekerasan, bertepatan dengan Revolusi tahun 1848. Di Perancis, terjadi sebuah revolusi yang bertujuan untuk menumbangkan monarki dan membentuka Republik Kedua Perancis. Marx mendukung kegiatan tersebut, dan kebetulan dia baru saja menerima warisan besar dari ayahnya berkisar 5000 hingga 6000 franc, yang diduga dia gunakan sepertiganya untuk mempersenjatai para pekerja Belgia yang sedang merencanakan aksi revolusioner. Meskipun kebenaran tentang hal ini masih diperdebatkan, Kementerian Kehakiman Belgia menuduhnya melakukan hal itu, kemudian menangkapnya. Dia terpaksa melarikan diri kembali ke Prancis, di mana dengan pemerintahan republik baru yang berkuasa, ia percaya bahwa ia akan aman.

Masa di Cologne

Menetap di Paris, Marx memindahkan markas utama Liga Komunis ke kota ini dan mendirikan Klub Pekerja Jerman yang beranggotakan berbagai aktivis sosialis Jerman yang tinggal di sana. Berharap untuk melihat revolusi menyebar ke Jerman, pada tahun 1848 Marx pindah kembali ke Cologne di mana ia mulai menyebarkan surat edaran berjudul Demands of the Communist Party in Germany, di mana ia berpendapat hanya menggunakan empat dari sepuluh poin dari Manifesto Komunis, berkeyakinan bahwa di Jerman pada waktu itu, kaum borjuis harus menggulingkan feodal monarki dan aristokrasi sebelum kaum proletar dapat menggulingkan borjuasi. Pada tanggal 1 Juni, Marx mulai mempublikasikan harian Neue Rheinische Zeitung yang dibiayai dari sisa warisan ayahnya. Dirancang mengagkat berita penting dari seluruh Eropa dengan interpretasi Marxis, Marx tetap menjadi salah satu penulis utama, dibantu sesama anggota lain dari Liga Komunis, walaupun menurut Friedrich Engels , "sebuah kediktatoran sederhana oleh Marx", yang mendominasi dan menentukan pilihan isi.

Sementara menggarap koran, Marx dan kaum sosialis revolusioner lain secara terus-menerus mendapat tindakan tegas dari polisi, Marx bahkan sempat dibawa ke pengadilan beberapa kali, menghadapi berbagai tuduhan termasuk menghina Kepala Jaksa Penuntut Umum, pelanggaran pers, hingga dugaan menghasut pemberontakan bersenjata dengan memboikot pajak,  meskipun dalam setiap kali sidang dia dibebaskan. Sementara itu, parlemen demokrasi di Prusia runtuh, dan raja Frederick William IV menyusun kabinet baru yang berisikan pendukungnya, yang menerapkan langkah-langkah kontra-revolusioner untuk menghapus unsur-unsur revolusioner kiri dan yang sejenis di negara tersebut. Sebagai konsekwensinya, dalam waktu dekat pasti Rheinische Zeitung Neue akan mendapatkan tekanan dan Marx diperintah untuk meninggalkan negara tersebut pada tanggal 16 Mei.  Marx kembali ke Paris, di bawah tekanah dua hal yaitu reaksi kontra-revolusi dan epidemi kolera, ia diusir oleh pemerintah kota kerena dianggap sebagai ancaman politik. Dengan istrinya Jenny yang sedang mengandung anak keempat mereka, dan tidak mungkin kembali ke Jerman atau Belgia lagi, pada bulan Agustus 1849 ia mencari perlindungan ke London.

Menetap di London

Marx pindah ke London Mei 1849 dan memutuskan menetap di kota itu selama sisa hidupnya. Di kota ini ia mendirikan markas baru Liga Komunis, dan aktif dalam kegiatan sebuah kelompok sosialis, Masyarakat Pekerja Terdidik Jerman , yang mengadakan pertemuan rutin mereka di Jalan Great Windmill, Soho, wilayah distrik hiburan di tengah kota London. Marx mengabdikan dirinya untuk dua kegiatan, pengorganisasian revolusi, dan upaya untuk memahami ekonomi politik dan kapitalisme. Selama beberapa tahun pertama ia dan keluarganya hidup dalam keadaan yang teramat miskin. Sumber utama pendapatanya adalah bantuan rekannya, Engels, yang berasal dari penghasilan bisnis keluarganya. Marx juga sempat bekerja sebagai koresponden New York Tribune pada tahun 1851.

Dari Desember 1851 sampai Maret 1852 Marx menulis The Eighteenth Brumaire of Louis Napoleon, yang menggambarkan tentang Revolusi Perancis tahun 1848, di mana ia memperluas konsep-konsep tentang materialisme historis, perjuangan kelas dan kediktatoran proletariat, mengedepankan argumen bahwa kemenangan kaum proletar harus dicapai dengan menghancurkan borjuis yang menguasai negara.

Tahun 1850-an dan 1860-an menandai titik balik pemikiran antara Marx muda yang idealis, sebagai Hegelian muda, dan Marx  di waktu selanjutnya yang lebih ilmiah dan berpikiran dewasa. Perbedaan ini kerap dikaitkan dengan sekolah Marxisme struktural, walaupun tidak semua ilmuan sepakat bahwa sekolah itu ada.

Pada tahun 1864 Marx bergabung dalam International Workingmen's Association (serikat buruh pertama di dunia). Ia menjadi diangkat sebagai pemimpin dari Dewan Umum, terpilih pada awal tahun 1864. Dalam organisasi ini Marx terlibat persaingan dengan sayap anarkis pengikut Mikhail Bakunin (1814-1876). Walaupun Marx memenangkan kontes ini, dan dengan dukunganya berujung transfer kursi Dewan Umum dari London ke New York pada tahun 1872, justru menyebabkan terhadap penurunan kinerja organisasi. Peristiwa politik yang paling penting selama keberadaan organisasi ini adalah Komune Paris tahun 1871 ketika warga Paris memberontak terhadap pemerintah mereka dan menguasai kota selama dua bulan. Atas dasar pemberontakan berdarah ini, Marx menulis salah satu pamflet yang paling terkenal, The Civil War in France, sebuah pembelaan terhadap kaum Komune.

Mengingat kegagalan berulang-ulang dan frustrasi atas revolusi buruh dan pergerakan, Marx berusaha untuk lebih memahami kapitalisme, dan menghabiskan banyak waktu di ruang baca British Museum untuk mempelajari dan merenungkan karya-karya ahli ekonomi politik dan data-data ekonomi. Sampai dengan tahun 1857 ia telah mengumpulkan lebih dari 800 halaman catatan dan esai pendek pada modal, tanah dan properti, upah buruh, negara, perdagangan luar negeri dan pasar dunia. Kumpulan karya ini tidak di cetak hingga tahun 1941, dan diberi judul Grundrisse. Pada tahun 1859, Marx mempublikasikan  Contribution to the Critique of Political Economy, karya serius pertamanya di bidang ekonomi. Pada tahun 1860-an awal dia bekerja menulis tiga volume besar, Theories of Surplus Value, yang membahas teori-teori ekonomi politik, terutama teori yang diangkat Adam Smith dan David Ricardo. Karya ini sering dianggap sebagai buku keempat dari Capital, dan merupakan salah satu dari risalah komprehensif pertama tentang sejarah pemikiran ekonomi. Pada tahun 1867. volume pertama Capital diterbitkan, sebuah karya yang menganalisis proses produksi kapitalis. Dalam karya ini Marx menggabungkan teori nilai ketenaga kerjaanya dan konsep nilai lebih dan eksplioitasinya yang menurut pendapatnya mampu menyebabkan turunnya tingkat laba dan runtuhnya kapitalisme industri. Volume II dan III tetap dalam bentuk manuskrip atas nama Marx yang dikerjakanya selama sisa hidupnya dan diterbitkan setelah Marx wafat oleh Engels.
Selama dekade terakhir hidupnya, kesehatan Marx menurun dan membuatnya tidak mampu lagi berkerja keras seperti sebelumnya. Dia tidak lagi mengomentari secara substansial pada keadaan politik kontemporer, terutama di Jerman dan Rusia. Karyanya, Critique of the Gotha Programme menentang kecenderungan pengikutnya Wilhelm Liebknecht dan Agustus Bebel untuk berkompromi dengan konsep negara sosialis Ferdinand Lassalle yang bertujuan membentuk partai sosialis bersatu. Karya ini juga terkenal karena salah satu kutipan Marx, " Dari masing-masing sesuai dengan kemampuannya, untuk masing-masing sesuai dengan kebutuhannya".

Dalam sebuah surat kepada Vera Zasulich tanggal 8 Maret 1881, Marx bahkan merenungkan kemungkinan Rusia mampu melampaui tahap pembangunan kapitalis dan membangun komunisme berlandaskan kepemilikan umum atas tanah. Mengakui bahwa "komune adalah titik tumpu regenerasi sosial di Rusia", Marx juga memperingatkan bahwa untuk berpindah langsung ke tahap sosialis tanpa tahap kapitalis sebelumnya, "pertama-tama diperlukan upaya untuk menghilangkan pengaruh merugikan yang  melemahkanya (komune pedesaan) dari semua sisi”. Jika penghapusan pengaruh-pengaruh buruk ini berhasil, menurut Marx akan tercapai "kondisi normal dari perkembangan yang bersifat spontan" yang membuat komune pedesaan dapat tetap eksis. Namun , dalam surat yang sama ke Vera Zasulich, Marx menyebutkan bahwa "inti dari sistem kapitalis ... terdapat pemisahan jelas antara produsen dan proses produksi itu sendiri". Dalam salah satu bagian surat ini, Marx menyatakan ketertarikanya pada antropologi, dimotivasi oleh keyakinannya bahwa komunisme masa depan akan sampai ke tingkat yang lebih tinggi dibanding komunisme di masa lalu dan di masanya. Dia menyebutkan bahwa "kecenderungan historis zaman kita adalah terjadinya krisis fatal yang disebabkan produksi kapitalis yang tidak bisa dihentikam di negara-negara Eropa dan Amerika meskipun telah mencapai puncak tertinggi, sebuah krisis yang akan membawa kehancuranya sendiri, dalam berubahnya masyarakat modern ke tahap yang lebih tinggi dari jenis masyarakat yang paling kuno yaitu produksi kolektif dan perampasan”. Dia menambahkan bahwa "vitalitas masyarakat primitif yang jauh lebih maju daripada Semitik, Yunani, Romawi, dan budaya yang lain adalah masyarakat kapitalis modern”. Sebelum ia meninggal, Marx meminta Engels untuk menuliskan ide-ide ini, yang diterbitkan pada tahun 1884 dengan judul The Origin of the Family, Private Property and the State.

Kematian

Setelah kematian istrinya Jenny pada bulan Desember 1881, Marx mengidap radang selaput lendir hidung yang membuatnya dalam keadaan sakit selama 15 bulan terakhir hidupnya. Penyakit ini menyebabkan ia terkena bronkitis dan radang selaput dada yang membuatnya tewas di London pada 14 Maret 1883. Dia meninggal tanpa memiliki kewarganegaraan. keluarga dan teman-temanya di London memakamkan tubuhnya di Highgate Cemetery, London, pada tanggal 17 Maret 1883. Hanya ada antara 9 sampai 11 orang pelayat pada saat pemakamannya.

Beberapa teman dekatnya berpidato pada saat pemakamannya, termasuk Wilhelm Liebknecht dan Friedrich Engels. Kutipan pidato Engels berbunyi :

"Pada 14 Maret, jam tiga kurang seperempat sore, pemikir terbesar yang pernah hidup berhenti untuk berpikir. Dia telah kami tinggalkan sendirian selama hampir dua menit, dan ketika kami kembali kami menemukannya di kursinya, tidur dengan damai, tapi untuk selamanya. "

Putri Marx Eleanor dan dua menantunya, Charles Longuet dan Paul Lafargue, juga hadir dalam pemakaman tersebut.  Liebknecht, pendiri dan pemimpin Partai Sosial-Demokrat Jerman,
menyampaikan pidatonya dalam bahasa Jerman. Di tempat lain  Longuet, seorang tokoh terkemuka dalam gerakan kelas pekerja Perancis, membuat pernyataan singkat di Prancis. Dua telegram dari partai-partai buruh 'di Prancis dan Spanyol juga dibacakan. Bersama dengan pidato Engels, ini sudah merupakan seluruh rangkaian acara pemakaman. Pihak yang bukan kerabat yang menghadiri pemakaman termasuk tiga rekan komunis Marx yaitu Friedrich Lessner (yang sempat dipenjara selama tiga tahun setelah pengadilan komunis Cologne tahun 1852), G. Lochner (yang menurut Engels adalah "anggota lama Liga Komunis") dan Carl Schorlemmer (seorang profesor kimia di Manchester, anggota Royal Society, dan aktivis komunis yang terlibat dalam revolusi Baden tahun 1848). Orang lain yang menghadiri pemakaman marx adalah Ray Lankester, ilmuwan zoologi Inggris yang kemudian menjadi seorang akademisi terkemuka.

Setelah kematiannya, Engels
mewasiatkan kepada dua putri Marx "sebagian besar" dari harta kekayaanya yang senilai $ 4,8 juta.

Pada nisan Marx diukir pesan bertuliskan : "WORKERS OF ALL LANDS UNITE", baris terakhir Manifesto Komunis, dan cuplikan dari tesis ke 11 nya tentang Feuerbach (diedit oleh Engels) : "Para filsuf hanya menafsirkan dunia dengan berbagai cara, tapi inti terpenting adalah bagaimana untuk mengubahnya". Partai Komunis Inggris memiliki batu nisan yang monumental dibangun pada tahun 1954 yang berhias patung potret karya Laurence Bradshaw, meskipun makam asli Marx hanya bernisan sederhana. Pada tahun 1970 terjadi upaya gagal untuk menghancurkan monumen ini dengan menggunakan bom rakitan.

Sejarawan Marxis
, Eric Hobsbawm, mengatakan bahwa "Tidak satu orang pun bisa mengatakan Marx meninggal dalam kegagalan" karena, meskipun ia tidak memiliki murid-murid dalam jumlah besar di Inggris, tulisan-tulisannya sudah membuat dampak pada gerakan kiri di Jerman dan Rusia. Dalam 25 tahun kematiannya, partai-patai sosialis Eropa kontinental yang mengaku mengadopsi pemikiran Marx dalam politik mereka, mampu meraih antara 15 hingga 47% suara pemilu legislatif di negaranya masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar